Rabu, 13 Februari 2013

Resensi Indonesia Mengajar



Salah satu buku inspiratif yang wajib kamu baca adalah “Indonesia Mengajar”, buku inspiratif yang mengembalikan semangat juang pemuda Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa.
Mereka adalah 51 Pengajar Muda yang terpilih dari 1.383 calon. Mereka rela meninggalkan kenyamanan kota dan jauh dari keluarga untuk mengabdi di pedalaman, sebagai guru. Mereka berusaha melunasi janji kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tak sekadar mengajar baca tulis hitung, mereka juga mengajar banyak nilai-nilai kebaikan, pun gantian belajar pada masyarakat asli.
Mereka ditempatkan dipelosok negeri yang jauh dari fasilitas, melihat secara langsung bahkan merasakan menjadi seorang pengajar muda yang harus berjuang mencerdaskan anak bangsa dipelosok Indonesia, yang amat serba keterbatasan.
Semoga buku ini dapat menginspirasi banyak orang untuk menjadi insan yang lebih baik yang kelak bisa memajukan bangsa.

Sekolah Butuh Perjangan!





Sekolah Butuh Perjangan!
Sekolah lagi-sekolah lagi, huft. Gimana ya..??, sebagai seorang pelajar  kalian pasti tahu bagaimana rasanya sekolah. Sekolah sebagai tempat menimba ilmu dan belajar banyak hal yang belum tentu kita dapat dirumah adalah sebuah tahapan atau masa yang pasti dilalui setiap anak. Dari semua anak sekolah tidak semuanya merasakan fasilitas yang memadai. Bahkan dipelosok tanah air masih ada yang pergi sekolah dengan pakaian seadanya dan melewati berbagai rintangan dan halangan. Mreka yang beradaddaerah teenc il, yang serba keterbatasan ekonomi, fasilitas yang jauh dari rasa aman dan nyaman.
Ada pula karena factor budaya yang memaksa anak perempuan usia SD harus menggantungkan masa sekolahnya dan harus menikah? Ini sangt ironis sekali, seandainya saja mereka diberi kebebasan untuk dapat meneruskan sekolahnya tentunya mereka akan menjadi seorang yang lebih berguna bagi orang lain. Bukan hanya karena factor keterbatasna ekonomi saja yang dapat menyebabkan siswa putus sekolah, factor adat seperti itupun amat berpengaruh besar.
Lalu bandingkan dengan kita yang berada dikota yang penuh dengan fasilitas, dengan standar mutu pendidikan yang memadai, ruang belajar yang nyaman, dan bimbingan pengajar yang provisional.  Apakah masih ada kata MALAS dalam diri kita?, seharusnya kita malu dengan keadaan kita yang serba dimudahkan oleh Allah SWT, wahai kawanku  yang budiman, kuatkan tekat anda, yakinlah pada kemampuan anda, jangan pernah ragu atau bimbang, Allah with US!, gapai cita setinggi langit, seberapapun itu yakinlah kau akan bias menggapainya.

Ada Apa Dengan Sistem Pendidikan Kita?

Pendidikan wajib belajar  di Indonesia mengalami pergantian program, yang dahulu asalnya Wajib Balajar 6 Tahun, berubah menjadi "Wajib Balajar 9 Tahun". Bahkan untuk mengimbangi perkembangan jaman dan kemajuan teknologi berubah menjadi "Wajib Balajar 12 Tahun".
Tahukah kalian bahwa selama 12 tahun kita menempuh pendidikan formal, tidak semua ilmu bisa kita peroleh, apa sebabnya?, itu diakibatkan pada kurang terfokusnya pada salah satu bidang keahlian. Bayangkan saja selama 12 tahun kita disuguhi 10- 15 materi pembelajaran. Dari Keagamaan, Ilmu-ilmu Exact, Matematika, IPA, IPS, Bahasa, Teknologi, Seni, Sastra, Keterampilan dan masih banyak lagi. Bagaimana bisa otak kita terus- menerus harus terbagi menjadi beberapa cabang, yang belum tentu semuanya akan berhasil.
Bayangkan saja seorang anak yang amat menggemari bidang seni yang jelas ahli dibidang itu, harus membagi fikirannya dalam beberapa bidang keahlian. Belum tetntu orang yang pintar dibidang seni tadi dapat mahir dibidang IPA.

Jumat, 01 Februari 2013

Exkul Kembangkan Bakat dan Minat

Exkul, tambah prestasi atau kurangi prestasi?
Mungkin itu adalah kata yang sering kita dengar, namun jangan sampai kita anggap extra adalah kegiatan yang dapat menurunkan prestasi. Exkul dapat memacu semangat kita, melatih skil kita, bakat dan kecakapan kita dalam bersosialisasi dengan teman, guru, bahkan masyarakat.Mengikuti kegiatan excul adalah hal yang menyenangkan. Kita dapat mengenal banyak orang, belajar berorganisasi dan yang terpenting adalah belajar menejemen waktu.